Beberapa hari belakangan ini saya tengah sibuk men-setting beberapa akun email saya di Microsoft Outlook, dengan tujuan yang super sederhana untuk pemalas seperti saya, yaitu agar tidak perlu repot-repot membuka beberapa browser dan mengakses email saya yang jumlahnya ada 3 (sebenarnya ada 5, tetapi yang dua lagi sudah tak pernah saya gunakan sama sekali).
Nah, saat tengah seru-serunya mencoba koneksi Outlook pada semua akun email saya, saya menemukan sebuah email dari pengirim yang tidak saya kenal di folder junk saya. Isinya kurang lebih seperti ini:
Bagaimana? Merasa aneh dengan email di atas? Email tersebut masuk ke salah satu alamat email saya yang beralamat di raysyahdan@windowslive.com.
Nah, saat tengah seru-serunya mencoba koneksi Outlook pada semua akun email saya, saya menemukan sebuah email dari pengirim yang tidak saya kenal di folder junk saya. Isinya kurang lebih seperti ini:
From Mr.Abdel Malik,
Bill and Exchange Manager,
Bank of Africa- (B.O.A)
Ouagadougou, Burkina Faso.
VERY
CONFIDENTIAL.
Dear Friend,
I must say sorry for interfering into your privacy
without seeking for permission. It's because of urgency of this matter.
Firstly, I am the Manager of Bill and Exchange at the Foreign Remittance
Department of Bank of Africa (BOA); in my department I discovered an abandoned
sum of $15.5m USA Dollars (Fifteen Million Five Hundred Thousand US dollars).
In an account that belongs to one of our foreign customer who died along with
his entire family in 6th December 2003 in a plane crash.
Since we got the information about his death, we have
been expecting his next of kin to come over and claim his money because we
cannot release it unless somebody applies for as next of kin or relation to the
deceased as indicated in our banking guidelines but unfortunately we learnt
that all his supposed next of kin or relation died alongside with him at the
plane crash leaving nobody behind for the claim.
It is therefore
upon this discovery that I now decided to make this business proposal to you
and release the money to you as the next of kin or Business partner to the
deceased for safety and subsequent disbursement since nobody is coming for it
and I don't want this money to go into the Bank treasury as unclaimed
Bill.
In our Banking law and guideline here stipulates that if
such money remained unclaimed after Nine years an above, the money will be
transferred into the Bank treasury as unclaimed fund. The request of foreigner
as next of kin in this business is occasioned by the fact that the customer was
a foreigner and a Real Burkina Person cannot stand as next of kin to a
foreigner. I agree that 40 % of this money
will be for you as foreign partner, in respect to the provision of a foreign
account While 5 % will be set aside for any expenses incurred during the
business and 55 % would be for me.
Upon receipt of your reply, I will give you full details
on how the business will be executed, and I will not fail to bring to your
notice that this transaction is hitch free and that you should no entertain any
atom of fear as all required arrangements have been made for the transfer.
You should contact me immediately as soon as you receive
this letter.
I am urgently waiting to hear from you.
Yours faithfully,
Mr.Abdel Malik.
Isi surat di atas kurang lebih bercerita tentang Abdel Malik, seorang bankir di Bank of Africa (saya tidak tahu bank tersebut fiktif atau memang benar ada) yang menemukan sebuah akun bank berjumlah 15,5 juta Dolar AS. Akun bank tersebut dimiliki oleh seseorang yang telah meninggal pada sebuah kecelakaan pesawat yang terjadi tanggal 6 Desember 2003.
Di paragraf kedua, ia berkata bahwa pemilik akun tersebut berkata bahwa ia tidak dapat menemui satupun ahli waris, karena semua ahli waris dari pemilik akun tersebut juga telah meninggal dalam kecelakaan pesawat tersebut.
Nah, pada paragraf ketiga, si Abdel Malik berkata kepada saya di email di atas bahwa ia membuat sebuah proposal bisnis untuk saya dan memberikan uang tersebut kepada saya (yang justru dengan sangat gilanya menganggap saya sebagai keluarga dari pemilik akun tersebut) karena akun tersebit tidak diklaim hingga saat ini.
Ia kembali berkata, dalam pedoman dan hukum perbankan, jika uang tersebut tidak diklaim dan diambil hingga sembilan tahun lamanya, maka uang tersebut akan masuk ke dalam kas bank sebagai uang yang tidak diklaim. Ia juga berkata bahwa permintaan orang asing sebagai keluarga terdekat dikarenakan pemilik akun tersebut ternyata adalah orang asing dan orang setempat (dalam kasus ini, Burkina Faso) tidak dapat berdiri sebagai keluarga terdekat bagi orang asing.
Dan, yang membuat saya mulai curiga, ia berkata bahwa saya berhak untuk menerima 40 persen dari total dana yang tidak diklaim tersebut, 5 persennya akan digunakan untuk biaya-biaya yang timbul selama proses, dan sisanya yang jumlahnya sekitar 55 persen akan manjadi bagiannya.
Di paragraf inilah saya mulai menyadari bahwa isi email ini adalah sebuah penipuan. Bayangkan, tidak mungkin seorang bankir mengirim email ke seorang anak SMK yang bahkan masih kelas X, yang masih mengandalkan orang tuanya untuk mendapatkan uang jajan dan anggaran lainnya. Sungguh aneh bukan?
Apakah email ini adalah email nyasar? Rasanya bukan. Nama saya bukan nama yang pasaran, dan saya menggunakan nama saya sendiri sebagai alamat email saya. Lagipula, biasanya email semacam ini biasanya disertai beberapa berkas lampiran mengenai laporan anggaran-anggaran yang njelimet. Plus, Hotmail (dan Microsoft Outlook) juga langsung menandai email ini sebagai junk email. Sehingga dapat dipastikan, email ini adalah email penipuan.
Isi surat di atas benar-benar mengingatkan saya akan penipuan-penipuan melalui telepon, surat, SMS, dan bahkan beberapa produk seperti deterjen dan makanan ringan yang sempat marak di Indonesia beberapa tahun yang lalu.
Dan bisa jadi saja, email di atas adalah modus penipuan baru, yang bisa saja dilakukan oleh orang Indonesia sendiri. Saya tidak dapat menjamin siapa pengirimnya, bisa saja pengunjung blog saya (bukannya bermaksud lancang dan kurang ajar, ini hanya SEANDAINYA), bisa saja teman-teman saya, bisa saja malah keluarga saya sendiri yang sedang iseng, bisa jadi siapa saja. (Ray's Journal)
NB: Postingan ini saya buat sebagai langkah pencegahan bagi Anda agar tidak tertipu oleh isi email yang saya duga sebuah penipuan, barangkali Anda juga menerima email dengan isi yang kurang lebih sama dengan isi email yang saya terima di atas.